Businesstrack.id- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat laba bersih sebesar Rp45,36 triliun hingga akhir triwulan III tahun 2024, mengalami pertumbuhan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp44,21 triliun. Pencapaian ini menunjukkan kekuatan fundamental dan respons strategis BRI dalam menghadapi dinamika pasar yang penuh tantangan.
Pertumbuhan Kredit dan Fokus pada UMKM
Dalam hal intermediasi, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun, tumbuh 8,21 persen year on year (yoy). Sebanyak 81,70 persen dari total penyaluran kredit tersebut diberikan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini mendemonstrasikan komitmen BRI untuk memberdayakan UMKM dan membangun ekonomi yang lebih inklusif.
Manajemen Kualitas Aset yang Baik
BRI juga menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengelola kualitas aset. Rasio Non Performing Loan (NPL) tercatat sebesar 2,9 persen, membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,07 persen. Penurunan rasio NPL ini didukung oleh penerapan strategi manajemen risiko yang disiplin, termasuk penggunaan Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit lebih awal.
Peningkatan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Di sisi liabilitas, BRI menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun, tumbuh 5,59 persen yoy. Komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) mencapai 64,17 persen, menunjukkan keberhasilan transformasi digital yang dilakukan BRI melalui aplikasi super BRImo. Hingga akhir September 2024, pengguna BRImo mencapai 37,14 juta dengan volume transaksi Rp4.034 triliun, tumbuh 35,20 persen yoy.
Ekspansi Melalui AgenBRILink
BRI juga memperluas jangkauan perbankan melalui lebih dari 1 juta AgenBRILink yang tersebar di 62 ribu desa di seluruh Indonesia. Transaksi yang dilakukan oleh agen-agen ini mencapai Rp1.170 triliun dari 859 juta transaksi finansial sepanjang Januari-September 2024, mendukung inklusi keuangan nasional.
Kondisi Likuiditas dan Permodalan yang Kuat
Capaian positif BRI juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) di level 89,18 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 26,76 persen. Sunarso menegaskan bahwa BRI akan terus mengelola likuiditas secara prudent untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.