Businesstrack.id- Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki tiga program prioritas utama: pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berinovasi dan siap beradaptasi untuk ekspor. Hal tersebut disampaikan dalam Kuliah Umum Kebijakan Perdagangan Indonesia pada Kamis, 31 Oktober 2024, di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, yang dihadiri lebih dari 600 peserta.
Tiga Program Utama
Mendag Budi menjelaskan bahwa ketiga program tersebut saling terkait dan membutuhkan kerjasama strategis dari berbagai pihak. “Penguatan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA ekspor merupakan fokus utama Kemendag saat ini. Semua ini bertujuan untuk mempertahankan tren positif neraca perdagangan Indonesia yang telah surplus selama 53 bulan terakhir,” ujarnya.
UMKM menjadi sorotan utama dalam program ini, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. UMKM mencakup 99 persen dari total unit usaha dan menyumbang 60 persen dari produk domestik bruto (PDB), serta menyerap hingga 97 persen tenaga kerja.
Tantangan dan Solusi
Mendag Budi juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi UMKM, seperti produktivitas yang rendah dan kurangnya legalitas dalam usaha. “Penciptaan lapangan pekerjaan melalui UMKM memang penting, tetapi peningkatan produktivitas adalah kunci keberlanjutan bisnis UMKM,” tambahnya.
Kemendag telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mencapai target-target tersebut, termasuk menjajaki pasar nontradisional dan menyelesaikan perundingan perdagangan bilateral dengan Kanada, Eurasia, dan Peru. “Kami memastikan semua regulasi yang dibuat dapat menciptakan perdagangan yang berkeadilan, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” urai Mendag Budi.
Dorongan untuk Kewirausahaan
Dalam kuliah umum tersebut, Mendag Budi mendorong pihak UNS untuk meningkatkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. “Pelaku usaha lokal akan terus menjadi perhatian pemerintah. Manfaatkan kesempatan ini untuk menjajaki dunia wirausaha sejak di bangku perkuliahan,” tutupnya.
Sebagai bagian dari acara, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara UNS dan Kemendag tentang Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Mendag berharap nota kesepahaman ini akan membawa manfaat yang nyata bagi kedua pihak dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta kewirausahaan dan UMKM.
Hadir dalam acara tersebut Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, serta Wakil Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Prof. Dr. Mohammad Furqon Hidayatullah, M.Pd. Kuliah umum ini mencerminkan komitmen Kemendag dalam mendukung perkembangan ekonomi dan kewirausahaan di Indonesia.