Belanja Pemerintah Pusat Tembus Rp1.834,5 Triliun Hingga Oktober 2024

Must read

Businesstrack.id- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa hingga Oktober 2024, realisasi belanja pemerintah pusat telah mencapai Rp1.834,5 triliun, atau sekitar 74,3 persen dari total target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan hal ini dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Jumat (8/11).

Rincian Belanja Pemerintah

Belanja pemerintah pusat terdiri dari dua komponen utama: belanja kementerian/lembaga (K/L) dan belanja non kementerian/lembaga (Non-K/L). Untuk belanja K/L, tercatat Rp933,5 triliun atau sekitar 85,6 persen dari pagu APBN, dan untuk belanja Non-K/L sebesar Rp901,0 triliun. Suahasil mengungkapkan, belanja K/L diperkirakan akan terus meningkat menjelang akhir tahun, mengingat percepatan belanja yang biasa terjadi pada periode tersebut.

Komponen Belanja Kementerian/Lembaga

  • Belanja Pegawai: Tercatat Rp242,2 triliun, meningkat 13,4 persen dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan gaji di awal tahun 2024 yang berdampak pada tunjangan kinerja (tukin), THR, dan gaji 13.
  • Belanja Barang: Sudah mencapai Rp351,2 triliun, atau 86,7 persen dari pagu. Hal ini mencakup pemantapan pasokan pangan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
  • Belanja Modal: Tercatat Rp218 triliun, dengan pertumbuhan 40 persen dibandingkan tahun lalu.
  • Bantuan Sosial (Bansos): Pemerintah telah menyalurkan Rp122 triliun untuk berbagai program bantuan sosial seperti PKH dan Kartu Sembako, yang mendukung jutaan keluarga penerima manfaat.

Program Pendidikan dan Subsidi

Pemerintah juga mengalokasikan dana besar untuk program pendidikan, dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mencakup 15,1 juta siswa di bawah Kementerian Pendidikan dan 2,2 juta siswa di bawah Kementerian Agama.

Untuk belanja non-K/L, yang mencakup subsidi energi, pemerintah telah mengalokasikan Rp327 triliun, meningkat 11,3 persen dibandingkan tahun lalu. Rincian subsidi energi yang disalurkan antara lain:

  • BBM: Pemerintah merealisasikan 13,476 juta kiloliter BBM subsidi, naik 1,1 persen dibandingkan tahun lalu.
  • LPG: Pendistribusian 6.131 juta kilogram tabung LPG 3 kilogram, naik 1,3 persen dibandingkan tahun lalu.
  • Subsidi Listrik: Pemerintah mencatatkan 41,3 juta pelanggan listrik bersubsidi, meningkat 4,3 persen.

Selain itu, pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga bersubsidi sebesar Rp246,6 triliun, yang telah diterima oleh 4,3 juta debitur, serta pupuk bersubsidi sebanyak 5,9 juta ton, meningkat 13,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Harapan untuk Perekonomian

Suahasil berharap bahwa belanja yang terus meningkat hingga akhir tahun ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, dengan memacu konsumsi domestik, mendukung program pembangunan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai bantuan sosial dan subsidi yang telah disalurkan.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article