Businesstrack.id- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) yang diselenggarakan di Ibu Kota baru Mesir, New Administrative Capital, Kairo, pada Kamis (19/12). KTT ini merupakan forum ekonomi delapan negara berkembang yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara anggotanya.
Presiden Prabowo tiba di Istana Kepresidenan Ibu Kota baru sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Setibanya di Istana, Kepala Negara langsung menuju ruang perpustakaan untuk mengisi buku tamu kenegaraan. Selanjutnya, Presiden Prabowo diarahkan ke Presidential Hall dan disambut langsung oleh Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi. Keduanya kemudian melakukan jabat tangan sebagai simbol diplomasi dalam pertemuan bilateral tersebut.
Setelah pertemuan, Presiden Prabowo bergabung dalam sesi foto bersama delegasi negara-negara peserta KTT D-8, yang terdiri dari Bangladesh, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, Turki, serta Mesir sebagai tuan rumah. Dalam sesi foto tersebut, Presiden Prabowo berdiri di antara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif.
Dalam KTT D-8, Presiden Prabowo akan berbicara pada sesi pleno dengan tema “Investing in Youth and Supporting SME’s: Shaping Tomorrow’s Economy,” yang membahas pentingnya investasi di sektor pemuda dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam membentuk perekonomian masa depan.
Selain itu, pada sesi spesial yang digelar pada siang hari, Presiden juga akan berbicara mengenai situasi terkini di Palestina dan Lebanon, serta upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mendukung perdamaian di kawasan tersebut.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT D-8 ini diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara sahabat dan membuka peluang bagi peningkatan kerja sama ekonomi dan sosial antara Indonesia dan negara-negara anggota D-8.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ini adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf.