Businesstrack.id- PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA memperoleh pembiayaan modal kerja sebesar Rp750 miliar dari PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) melalui penandatanganan kerja sama yang dilakukan pada Senin, 23 Desember 2024. Pembiayaan ini akan digunakan oleh INKA untuk pembelian bahan baku guna memproduksi 1.125 unit gerbong datar BM 54 ton untuk angkutan barang.
Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen bank untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kolaborasi dengan para nasabah strategis. “Sinergi dengan PT INKA merupakan wujud dari komitmen KB Bank untuk terus tumbuh bersama para nasabahnya. KB Bank meyakini bahwa pertumbuhan berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui kolaborasi,” ujar Robby.
Sebagai satu-satunya industri manufaktur perkeretaapian terintegrasi di Asia Tenggara, INKA memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik di Indonesia. Kolaborasi antara INKA dan KB Bank diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi industri transportasi, yang pada gilirannya turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kerja Sama Strategis
Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan di KB Bank, Jakarta, dan turut dihadiri oleh berbagai pejabat kedua perusahaan, termasuk Robby Mondong (Wakil Direktur Utama KB Bank), Jang Hyuk Im (Direktur Keuangan KB Bank), Andy Budiman (Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT INKA), serta Edwyn Dwi Cahyo (General Manager Keuangan, Akuntansi, dan TJSL PT INKA).
Robby Mondong menambahkan bahwa kerja sama ini semakin memperkuat kemitraan antara kedua entitas, yang sebelumnya juga bekerja sama dalam pembiayaan proyek-proyek besar di sektor transportasi. Pada tahun 2023, KB Bank turut serta dalam pembiayaan sindikasi untuk proyek pembuatan 612 unit kereta New Generation Train Set pesanan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Melalui kerja sama ini, diharapkan sektor perkeretaapian Indonesia semakin berkembang, dengan dukungan pembiayaan yang dapat meningkatkan kapasitas produksi serta mendukung pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik yang lebih efisien dan produktif.