Businesstrack.id- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pendapatan berbasis fee (fee based income/FBI) sebesar Rp4,99 triliun hingga November 2024, yang tumbuh 34 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp3,73 triliun. Pertumbuhan ini juga tercermin pada fee based ratio yang naik menjadi 18,04 persen, meningkat signifikan dari 15,64 persen pada November 2023 dan 14,76 persen saat awal merger pada 2021.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, menjelaskan bahwa meskipun pencapaian saat ini sangat positif, potensi penumbuhan FBI BSI masih sangat besar. Di beberapa bank besar, fee based ratio bahkan bisa mencapai di atas 20 persen. “Kami yakin ada ruang pertumbuhan yang besar, terutama dengan produk-produk yang kami kembangkan,” kata Ade.
Salah satu kontributor utama dalam pencapaian ini adalah produk berbasis emas, termasuk pembiayaan gadai, cicil emas, dan tabungan emas. Fee based dari produk gadai dan cicil emas tercatat mencapai Rp834 miliar, dengan pertumbuhan yoy sebesar 24 persen. Produk ini berada di posisi tertinggi setelah fee based dari kegiatan treasury dan finansial internasional, yang tercatat mencapai Rp809 miliar dengan pertumbuhan sangat tinggi, yaitu 127,5 persen yoy.
Selain itu, fee based dari sektor digital juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencapai 25 persen yoy dengan total pendapatan Rp659 miliar. Ade menambahkan bahwa BSI akan terus berfokus untuk meningkatkan pendapatan berbasis fee dengan terus melanjutkan transformasi dan pengembangan produk unggulan.
Sebagai bagian dari strategi digital, BSI meluncurkan aplikasi baru, BYOND by BSI, yang merupakan super app dengan teknologi terkini, menawarkan antarmuka pengguna (UI/UX) yang lebih unggul dan tingkat keamanan yang lebih baik. Hingga Desember 2024, aplikasi BYOND by BSI telah diunduh lebih dari 2 juta kali dan didukung oleh lebih dari 20 juta nasabah BSI.
“Kami percaya dengan pertumbuhan jumlah nasabah yang terus meningkat, potensi untuk menumbuhkan kinerja perusahaan secara sehat dan berkelanjutan sangat besar,” ujar Ade.
Dengan berbagai langkah strategis ini, BSI optimis dapat terus meningkatkan kinerja keuangan dan memenuhi target laba bersih perusahaan.