Businesstrack.id- Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp4,38 triliun pada periode 6 hingga 9 Januari 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa aliran modal asing keluar bersih terdiri dari Rp1,92 triliun dari pasar saham dan Rp2,90 triliun dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Namun, di sisi lain, terdapat aliran modal asing masuk bersih sebesar Rp0,44 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Dengan demikian, total aliran modal asing keluar bersih mencapai Rp4,38 triliun.
Secara kumulatif, sejak awal tahun 2025 hingga 9 Januari, tercatat modal asing keluar bersih sebesar Rp1,10 triliun di pasar saham, sementara pasar SBN dan SRBI mencatatkan aliran masuk bersih masing-masing sebesar Rp3,83 triliun dan Rp2,67 triliun.
Sementara itu, premi risiko investasi Indonesia, yang diukur melalui credit default swaps (CDS) 5 tahun, mengalami sedikit kenaikan dari 76,88 basis poin (bps) pada 3 Januari 2025 menjadi 78,65 bps pada 9 Januari 2025.
Nilai tukar rupiah pada Jumat (10/1) dibuka melemah di level Rp16.210 per dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi penutupan Kamis (9/1) yang tercatat di level Rp16.195 per dolar AS. Penguatan indeks dolar AS (DXY) yang tercatat pada level 109,18 pada akhir perdagangan Kamis (9/1) turut memberikan tekanan pada rupiah.
Imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun juga stabil di level 7,18 persen pada Jumat (10/1), sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun tercatat naik ke level 4,689 persen pada akhir perdagangan Kamis (9/1).
Bank Indonesia menegaskan bahwa pihaknya terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia di tengah dinamika pasar global.
