Businesstrack.id- Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) resmi meluncurkan layanan jual beli valuta asing (valas) sebagai langkah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Bumi Cenderawasih. Layanan ini bertujuan mempermudah wisatawan mancanegara dalam melakukan penukaran uang, sekaligus menjadi bagian dari transformasi Bank Papua menjadi Bank Devisa.
Direktur Utama Bank Papua, Yuliana D. Yembise, mengatakan bahwa layanan jual beli valas ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan internasional ke Papua. Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat memperlancar transaksi ekonomi di daerah, terutama yang berkaitan dengan sektor pariwisata.
“Bank Papua sedang menuju transformasi menjadi Bank Devisa, yang salah satunya melibatkan kegiatan usaha dalam valuta asing (KUPVA). Layanan ini tidak hanya akan memudahkan wisatawan mancanegara, tetapi juga mendukung aktivitas ekonomi di wilayah Papua,” ujar Yuliana, Senin (13/1) di Jayapura.
Pada Minggu (12/1), Bank Papua berhasil melayani penukaran uang asing ke rupiah dengan jumlah mencapai 3.500 dolar AS atau setara dengan Rp56 juta. Transaksi tersebut dilakukan oleh wisatawan mancanegara yang datang menggunakan kapal pesiar Holland America Line Noordam.
Melihat tingginya minat terhadap layanan ini, Bank Papua berencana untuk memperluas jaringan pelayanan jual beli valas. Saat ini, layanan tersebut tersedia di Kantor Cabang Utama Jayapura, dan akan segera diperkenalkan di Kantor Cabang Waisai serta Kantor Cabang Utama Merauke, yang merupakan kawasan-kawasan yang sering dikunjungi oleh wisatawan internasional.
Selain mendukung sektor pariwisata, Yuliana menambahkan bahwa layanan valuta asing ini juga dapat membuka peluang bagi masyarakat Papua untuk meningkatkan kegiatan ekspor dan impor, terutama dengan adanya pemekaran wilayah di Papua yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi.
“Kami percaya, dengan layanan ini, masyarakat Papua akan semakin mudah dalam mengakses transaksi internasional, dan kami siap mendukung peningkatan ekonomi di seluruh wilayah Papua,” tambah Yuliana.
Dengan langkah ini, Bank Papua tidak hanya berfokus pada sektor pariwisata, tetapi juga pada penguatan sektor perdagangan dan ekonomi regional yang lebih inklusif.