Businesstrack.id- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah menyelesaikan restrukturisasi organisasi yang mengintegrasikan seluruh organisasi di Regional I dan Wilayah Kerja (WK) Rokan. Perubahan ini mencakup penggabungan zona I, zona Rokan, dan zona 4 ke dalam organisasi Regional 1, yang resmi berlaku pada Januari 2025.
Vice President (VP) Human Capital PHR Regional 1 Sumatra, Sanon R.A Sitanggang, menyatakan bahwa integrasi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen PHR dalam meraih kinerja terbaik dalam produksi minyak dan gas, serta mendukung upaya pemenuhan kebutuhan energi domestik.
“Integrasi ini sudah berjalan secara ‘bottom up’ dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti SKK Migas dan Pertamina (Persero). Struktur baru ini merupakan awal dari perjalanan PHR yang lebih produktif dan efisien, serta tidak menghambat operasional di seluruh wilayah kerja industri migas,” ujar Sanon di Pekanbaru, Selasa (14/1).
Sanon menambahkan bahwa meski perubahan ini membawa struktur baru, fokus utama tetap pada keberlanjutan perbaikan dan adaptasi terhadap dinamika industri migas yang terus berkembang.
Dampak positif lainnya dari restrukturisasi ini adalah peningkatan efektivitas pengelolaan aset hulu migas yang tersebar dari ujung utara hingga selatan Sumatra. Selain itu, perubahan ini juga merupakan langkah konsolidasi organisasi untuk meningkatkan efisiensi, mengingat peran penting kompetensi sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan di sektor migas.
PHR Regional I Sumatera sendiri merupakan kontributor utama produksi minyak nasional, berhasil mempertahankan tren positif pada 2024 dengan kontribusi 27 persen dari total produksi minyak nasional. PHR mencatatkan produksi minyak sebesar 202,24 ribu barel per hari (MBOPD), atau sekitar 36 persen dari total produksi Subholding Upstream (SHU), serta produksi gas sebesar 826,16 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), yang setara dengan 29 persen dari total produksi SHU.
Dengan restrukturisasi ini, PHR berharap dapat terus meningkatkan performa perusahaan dan memastikan pasokan energi yang cukup untuk kebutuhan nasional.