Businesstrack.id- Bank DBS Indonesia telah memberikan fasilitas kredit berbasis berkelanjutan (Sustainability-Linked Trade Facility/SLTF) senilai 20 juta dolar AS kepada PT Indo-Rama Synthetics Tbk (Indorama), produsen benang pintal dan poliester terkemuka di Indonesia. Fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen kedua perusahaan untuk mendukung transisi ke praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menyatakan bahwa sebelumnya pada 2024, Bank DBS Indonesia dan Indorama juga telah menandatangani fasilitas kredit sebesar 10 juta dolar AS. Kredit tersebut difokuskan untuk membantu Indorama dalam transisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan meningkatkan efisiensi energi di pabrik Purwakarta, Jawa Barat, yang akan berkontribusi pada pengurangan jejak karbon perusahaan.
“Fasilitas SLTF ini dirancang untuk mendukung target keberlanjutan Indorama, dengan fokus pada peningkatan kinerja di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG),” jelas Lim. Indikator kinerja utama yang menjadi acuan dalam fasilitas ini antara lain pengurangan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan Scope 2, pengurangan penggunaan energi, serta peningkatan efisiensi penggunaan air. Pencapaian target ini akan memungkinkan Indorama mendapatkan pembiayaan yang lebih menguntungkan.
Lim Chu Chong juga menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan visi Bank DBS Indonesia untuk menjadi “Best Bank for a Better World”, dengan mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam seluruh operasional mereka, guna memberikan dampak positif bagi bisnis, lingkungan, dan masyarakat.
Sementara itu, Managing Director dan Group Chief Financial Officer Indorama, Vishnu Baldwa, menyampaikan apresiasinya atas kemitraan jangka panjang dengan Bank DBS Indonesia. Menurutnya, fasilitas ini tidak hanya mendukung kebutuhan pembiayaan perdagangan perusahaan, tetapi juga mendorong komitmen Indorama dalam mencapai peningkatan kinerja ESG yang terukur di seluruh aspek operasional mereka.
“Indorama selalu berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, dan kami bangga dapat bergandeng tangan dengan Bank DBS Indonesia untuk mewujudkannya,” ujar Vishnu.
Komitmen Bank DBS terhadap keberlanjutan tercermin dalam langkah-langkah konkret yang telah diambil, salah satunya dengan menjadi bank Singapura pertama yang berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 atau lebih cepat. Rencana dekarbonisasi ini telah dituangkan dalam laporan bertajuk Path to Net Zero, yang diluncurkan pada tahun 2022, dengan menargetkan sektor industri utama dalam proses dekarbonisasi.