Businesstrack- Perum Bulog memastikan stok beras yang dimiliki saat ini sebanyak 2 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama dua bulan ke depan, termasuk periode Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Wahyu Suparyono, Direktur Utama Perum Bulog, menyatakan optimisme pihaknya terkait ketersediaan stok beras, bahkan dengan prediksi produksi beras domestik yang diperkirakan mencapai 5,05 juta ton pada bulan Maret 2025.
“Dengan stok 2 juta ton, kita optimis sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk selama bulan puasa,” kata Wahyu di Jakarta, Rabu (22/1).
Selain itu, Bulog menargetkan akan melakukan serapan beras pada periode tersebut sebesar 505 ribu ton, yang setara dengan 10 persen dari total produksi beras domestik yang diprediksi. Hal ini diyakini dapat menjaga kestabilan pasokan beras hingga menjelang Idul Fitri.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, juga memastikan stok pangan lainnya aman menjelang Imlek, Ramadhan, dan Lebaran tahun 2025. Menurut Zulkifli, persediaan pangan untuk menghadapi masa-masa tersebut dalam kondisi yang cukup dan aman.
“Terkait Imlek dan persiapan untuk puasa dan Lebaran, persediaan pangan aman dan cukup stoknya,” ujar Zulkifli di Jakarta. Namun, ia menekankan beberapa hal yang harus segera diputuskan, termasuk terkait pengadaan daging untuk periode puasa dan Lebaran.
Selain itu, Zulkifli juga menyoroti kenaikan harga beberapa komoditas kebutuhan pokok, seperti minyak curah dan gula di beberapa daerah, yang akan dievaluasi lebih lanjut untuk mencari solusi.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menambahkan bahwa pemerintah akan memastikan harga pangan tetap stabil menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat. Komoditas yang dipastikan stabil meliputi daging sapi, ayam, beras, gula pasir, telur, cabai, bawang, dan komoditas penting lainnya.
Dengan persiapan ini, pemerintah dan Perum Bulog berharap dapat memastikan kelancaran pasokan pangan selama bulan puasa dan hari raya Lebaran 2025.