Businesstrack.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi (6/2) dibuka melemah 12,43 poin atau 0,18 persen di posisi 7.011,80. Indeks LQ45, yang berisi 45 saham unggulan, juga terpantau turun 4,02 poin atau 0,50 persen ke level 797,45.
Pergerakan IHSG yang cenderung melemah ini terjadi meskipun bursa saham di kawasan Asia dan global menguat. Analis Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, memperkirakan IHSG akan mengalami rebound terbatas dalam rentang 7.000 hingga 7.100.
Dalam laporan terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa PDB Indonesia pada tahun 2024 tumbuh 5,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 5,05 persen. Meskipun masih positif, laju pertumbuhan ini menunjukkan sedikit penurunan. Pertumbuhan ekonomi kuartalan pada kuartal IV-2024 tercatat hanya 0,53 persen, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 1,50 persen.
Pasar global juga sedang mencermati data tenaga kerja Amerika Serikat, dengan fokus pada laporan non-farm payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran yang diprediksi lebih rendah. Di sisi lain, China melaporkan pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5 persen pada 2024, yang didorong oleh stimulus fiskal dan moneter untuk meningkatkan konsumsi.
Di bursa saham global, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (5/2), dengan indeks Dow Jones naik 0,71 persen, S&P 500 naik 0,39 persen, dan Nasdaq Composite mencatatkan kenaikan 0,19 persen. Di Asia, indeks Nikkei Jepang menguat 0,30 persen, Shanghai China naik 0,09 persen, serta bursa Kuala Lumpur dan Singapura juga mencatatkan kenaikan.
Secara keseluruhan, meskipun IHSG mengalami penurunan, sentimen positif dari pasar global dan penguatan saham di Asia dapat memberikan potensi bagi pergerakan IHSG di sisa perdagangan hari ini.
