Businesstrack.id- Tools for Humanity (TFH) baru-baru ini meluncurkan teknologi terbarunya, Proof of Human, sebuah sistem inovatif yang memungkinkan verifikasi identitas manusia asli tanpa perlu membagikan data pribadi. Teknologi ini hadir di dalam platform open-source mereka, World, yang bertujuan menjadi sistem keuangan publik dan sistem keamanan identitas yang dapat diakses oleh semua orang secara global.
World merupakan platform yang diciptakan oleh Tools for Humanity, perusahaan yang didirikan oleh Sam Altman, Alex Blania, dan Max Novendstern. General Manager Tools for Humanity Indonesia, Wafa Taftazani, menjelaskan bahwa World bertujuan untuk memastikan verifikasi identitas dengan cara yang aman, anonim, dan tepercaya.
“World ini adalah sebuah sistem yang bisa memastikan kita semua manusia, bisa membuktikan kalau diri kita itu memang manusia. Di website, di aplikasi, di dunia online, tanpa kita harus membagikan data pribadi kita,” kata Wafa di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Platform World dirancang untuk menjawab tantangan di era digital yang semakin maraknya identitas buatan (AI) dan bot. Salah satu inovasi utama dari World adalah Proof of Human, yang dapat membedakan antara manusia asli dan identitas AI, tanpa meminta atau menyimpan data pribadi penggunanya, seperti nama, alamat, NIK, atau tanggal lahir.
“Menurut kami ke depannya harusnya di dunia online yang aman dan private. Orang tidak perlu lagi meng-upload atau memberikan data pribadinya ke pihak lain. Cukup dengan menggunakan World ID sudah bisa membuktikan kalau ini memang manusia asli, bukan bot atau bukan AI. Kira-kira itulah sistem yang kami buat,” tambah Wafa.
Sistem verifikasi identitas ini menggunakan alat Orb, perangkat keras berbentuk bulat yang memanfaatkan teknologi neural network AI untuk memverifikasi identitas manusia melalui iris mata, yang kemudian dikonversi menjadi kode unik. Teknologi ini bertujuan untuk melindungi pengguna dari ancaman digital seperti pencurian data pribadi dan penipuan deepfake.
Saat ini, World telah hadir di lebih dari 20 negara, dan Indonesia menjadi negara Asia berikutnya setelah Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, dan Filipina yang mengadopsi teknologi ini. Teknologi Proof of Human ini diharapkan dapat menciptakan sistem verifikasi yang lebih aman dan terjaga privasinya di dunia maya.