Businesstrack.id- PT Bank Danamon Indonesia Tbk melaporkan pencapaian positif pada tahun 2024, dengan laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) mencapai Rp8,3 triliun, tumbuh 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon tercatat sebesar Rp3,2 triliun, mencerminkan kinerja yang solid meski menghadapi berbagai tantangan global.
Dalam konferensi virtual yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa, Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima mengungkapkan bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang penuh ketidakpastian, dipengaruhi oleh konflik global, perubahan administrasi pemerintahan, dan fluktuasi makroekonomi. Meskipun demikian, Bank Danamon berhasil mempertahankan momentum pertumbuhannya sepanjang tahun.
Pendapatan operasional konsolidasian tercatat sebesar Rp18,9 triliun, meningkat 4 persen yoy. Bank Danamon juga mencatatkan margin bunga bersih (NIM) konsolidasian sebesar 7,3 persen, yang menunjukkan soliditas dalam operasionalnya.
Di sisi lain, total kredit dan trade finance konsolidasian pada akhir 2024 tercatat mencapai Rp189,4 triliun, tumbuh 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ini didorong oleh kinerja positif dari seluruh lini bisnis, termasuk enterprise banking, SME banking, consumer banking, serta pembiayaan otomotif melalui Adira Finance.
Total dana pihak ketiga (DPK) pada 2024 mencapai Rp153,2 triliun, tumbuh 9 persen yoy. Pendanaan granular tercatat sebesar Rp93,6 triliun, meningkat 8 persen yoy, yang turut mendukung pertumbuhan kredit perseroan.
Dalam hal kualitas aset, Bank Danamon tetap mengedepankan kehati-hatian dalam menjalankan fungsinya. Rasio loan at risk (LAR) tercatat 10,6 persen, menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara rasio non-performing loan (NPL) bruto tercatat sebesar 1,9 persen, lebih baik dari tahun sebelumnya, dengan rasio kecukupan NPL (NPL coverage ratio) sebesar 287,2 persen.
Dengan hasil ini, Bank Danamon menunjukkan kinerja yang baik di tengah berbagai tantangan ekonomi dan global.
