USAID Menghadapi Pemecatan Pegawai dalam Jumlah Besar, Musk Sebut Sebagai “Organisasi Kejahatan”

Must read

Businesstrack.id- Lebih dari 400 pegawai Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah diberhentikan dalam beberapa hari terakhir, sebagai bagian dari peninjauan kembali yang dilakukan terhadap organisasi tersebut. Pemecatan ini melibatkan sekitar 36 pegawai dari Office of Transition Initiatives (OTI), yang bertugas mendukung negara mitra dalam transisi politik dan inisiatif demokrasi, serta 200 pegawai yang bekerja di biro bantuan kemanusiaan dan divisi yang menangani penyaluran bantuan untuk bencana alam dan konflik bersenjata.

Sebagian besar pegawai yang dipecat memiliki pengalaman bertugas di zona konflik seperti Suriah, Afghanistan, dan Ukraina, dengan masa kerja hingga 25 tahun di USAID. Langkah ini terjadi di tengah pernyataan kontroversial dari miliarder Elon Musk, yang menyebut USAID sebagai “organisasi kejahatan” dan mendesak agar badan tersebut dibubarkan. Musk juga mengklaim bahwa mantan Presiden Donald Trump setuju untuk menutup USAID, dan proses penutupan sedang berlangsung, sementara pendanaan untuk USAID dibekukan.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang ditunjuk sebagai penjabat kepala USAID, sebelumnya menyatakan bahwa badan tersebut sedang ditinjau untuk memastikan bahwa program-program yang didanai sesuai dengan kebijakan luar negeri pemerintah AS saat ini. Rubio mengkritik bahwa dana yang diberikan USAID selama ini telah merugikan kepentingan nasional AS dan menegaskan bahwa bantuan bisa saja dicairkan kembali atau bahkan ditingkatkan setelah evaluasi tersebut dilakukan.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article