Businesstrack.id- Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha keras untuk mencari solusi perdamaian bagi konflik di Ukraina, meskipun peluangnya dirasa sangat kecil. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menegaskan bahwa Trump akan terus mengeksplorasi setiap peluang perdamaian, bahkan jika hanya ada 1 persen kemungkinan untuk berhasil. Namun, upaya ini menemui jalan buntu setelah pertemuan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang berlangsung di Gedung Putih, Jumat (28/2).
Pembicaraan yang diharapkan dapat membawa perdamaian tersebut berakhir dengan ketegangan yang memuncak. Kedua pemimpin saling bertengkar di Ruang Oval, yang menyebabkan pejabat senior Trump meminta delegasi Ukraina untuk meninggalkan Gedung Putih. Bahkan, konferensi pers yang telah dijadwalkan bersama dibatalkan, dan penandatanganan kesepakatan mineral tanah jarang, yang sebelumnya sudah disetujui oleh pemerintah Ukraina, juga dibatalkan.
Kegagalan ini mencerminkan betapa sulitnya mencapai kesepakatan dalam situasi geopolitik yang penuh tantangan seperti konflik Ukraina, di tengah ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara.