Businesstrack.id- PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan bahwa pembangunan ruas backbone Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) direncanakan akan tersambung hingga Medan, Sumatera Utara, pada tahun 2031. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (5/3).
Budi Harto menjelaskan bahwa rencana penyambungan ruas tol JTTS hingga Pekanbaru diharapkan selesai pada tahun 2029, sementara penyambungan hingga Medan direncanakan tuntas pada 2031. Sebagai perusahaan yang diberikan mandat oleh pemerintah, Hutama Karya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan JTTS yang berperan besar dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pulau Sumatra.
Dari total panjang penugasan JTTS yang mencapai 2.854 km, saat ini sudah 1.236 km yang telah dipenuhi pendanaannya. Untuk menghubungkan ruas backbone yang membentang dari Lampung hingga Medan, pembangunan beberapa ruas tol masih diperlukan, antara lain ruas tol Jambi-Rengat, Rengat-Pekanbaru, Dumai-Rantauprapat, dan Rantauprapat-Kisaran.
Menurut Budi Harto, total investasi yang diperlukan untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp161 triliun. Namun, hingga saat ini, skema pengusahaan untuk ruas-ruas tersebut masih dalam pembahasan, apakah akan menggunakan skema tarif, Pembayaran Berkala Berbasis Layanan (PBBL), dukungan konstruksi, atau skema alternatif lainnya.
Pembangunan ruas tol dari Lampung hingga Medan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan nilai tambah sosial bagi masyarakat setempat.
Terkait program kerja Hutama Karya di tahun 2025, perusahaan ini akan terus berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur nasional. Beberapa program utama yang direncanakan termasuk penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatra tahap I dan sebagian tahap II, efisiensi biaya secara menyeluruh, serta optimalisasi skema proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Hutama Karya juga telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) kumulatif sebesar Rp131,1 triliun hingga 2024 untuk mendukung percepatan pembangunan Tol Trans Sumatra. Selain itu, pada tahun 2023, perusahaan ini melakukan asset recycling terhadap dua ruas Jalan Tol Trans Sumatra, yaitu Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Ruas Tol Medan-Binjai, untuk meningkatkan keberlanjutan finansial perusahaan.