Businesstrack.id- seorang penasihat dari Kepala Kantor Presiden Ukraina, Serhiy Leshchenko, menyatakan bahwa Ukraina tidak akan menyetujui gencatan senjata darat yang memungkinkan pasukan Rusia untuk berkumpul kembali dan melanjutkan perang. Leshchenko menekankan bahwa meskipun Ukraina terbuka untuk negosiasi, negara tersebut tetap bersikeras bahwa setiap gencatan senjata yang diajukan tidak boleh memberi keuntungan bagi Rusia.
Dalam sebuah wawancara di televisi, Leshchenko mengungkapkan bahwa Ukraina siap untuk gencatan senjata di udara dan laut, tetapi tidak di darat. Ukraina mengusulkan untuk menangguhkan serangan pesawat nirawak, rudal, dan balistik, serta untuk menahan diri dari serangan terhadap infrastruktur energi. Di sisi lain, mereka juga berkomitmen untuk tidak menyerang di Laut Hitam, meskipun saat ini memiliki inisiatif di wilayah tersebut.
Namun, Ukraina tidak akan menerima gencatan senjata di darat karena khawatir hal itu akan memberi kesempatan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memperkuat pasukannya dan melanjutkan perang. Leshchenko menegaskan bahwa gencatan senjata yang memungkinkan Rusia untuk memperbaiki pasukannya atau merekrut pasukan baru, seperti dari Korea Utara, hanya akan memperpanjang konflik.
Lebih lanjut, Leshchenko mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen kerugian militer Ukraina disebabkan oleh serangan pesawat nirawak, dan bantuan dari Amerika Serikat sangat vital. Namun, ia juga menekankan bahwa bantuan tersebut tidak boleh sampai pada titik di mana Amerika Serikat mendikte persyaratan yang tidak menguntungkan bagi Ukraina.
Ukraina telah berulang kali menegaskan pentingnya pendekatan keamanan yang komprehensif yang mencakup wilayah udara dan laut, dan menekankan bahwa gencatan senjata yang hanya fokus pada darat tidak akan memberikan solusi stabil untuk kawasan tersebut.