AMMAN Catatkan Laba Bersih Melonjak 148% pada 2024, Didorong oleh Penjualan Emas dan Tembaga

Must read

Businesstrack.id- PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) mencatatkan pertumbuhan luar biasa pada tahun 2024, dengan laba bersih yang melonjak 148% menjadi 642 juta dolar AS, dibandingkan dengan 2023 yang hanya mencatatkan laba bersih sebelumnya. Margin laba bersih AMMAN juga meningkat signifikan, dari 13% menjadi 24%. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama AMMAN, Alexander Ramlie, dalam keterangannya di Mataram pada Kamis (20/3).

Kenaikan laba bersih ini didorong oleh peningkatan penjualan bersih perusahaan yang mencatatkan kenaikan sebesar 31% dari 2.033 juta dolar AS pada 2023 menjadi 2.664 juta dolar AS pada 2024. Peningkatan penjualan ini terutama didorong oleh tingginya volume penjualan emas, yang dipengaruhi oleh bijih berkadar tinggi, serta kenaikan harga emas dan tembaga masing-masing sebesar 23% dan 10%.

Profitabilitas AMMAN, yang menjalankan kegiatan penambangan melalui anak perusahaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, juga menunjukkan tren positif. EBITDA perusahaan naik 40%, dari 1.019 juta dolar AS pada 2023 menjadi 1.426 juta dolar AS pada 2024, dengan margin EBITDA yang meningkat dari 50% menjadi 54%.

Direktur Keuangan AMMAN, Arief Sidarto, menambahkan bahwa perusahaan juga berhasil melakukan pembiayaan kembali atau refinancing pinjaman jangka panjang dengan ketentuan yang lebih menguntungkan, yang turut mendukung kinerja keuangan perusahaan.

AMMAN, dengan kode emiten AMMN, berkomitmen untuk terus melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan dengan menjaga disiplin keuangan dan menciptakan nilai jangka panjang melalui efisiensi biaya, keunggulan operasional, serta investasi strategis.

Aktivitas pertambangan mineral yang dijalankan oleh AMMAN juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Nusa Tenggara Barat, yang tercatat tumbuh 5,30% pada tahun 2024. Tanpa kontribusi sektor pertambangan, pertumbuhan ekonomi daerah tersebut hanya tercatat sebesar 3,87%. Sektor pertambangan memberikan andil terbesar terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Nusa Tenggara Barat, dengan kontribusi sebesar 20%, sementara sektor pertanian dan perdagangan menyumbang masing-masing 19% dan 14%.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article