Businesstrack.id- PT Bank Mega Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp1,05 triliun atau sekitar 40 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan ini diambil setelah membukukan laba bersih sebesar Rp2,63 triliun pada 2024.
Rapat yang dipimpin oleh Komisaris Independen Bank Mega, Achjadi Ranuwisastra, juga menyetujui penggunaan laba bersih untuk dibukukan sebagai saldo laba dengan sebagian disisihkan sebagai dana cadangan sesuai ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT).
Selain membahas pembagian dividen, rapat juga menyetujui pengunduran diri Lay Diza Larentie sebagai Wakil Direktur Utama dan C Guntur Triyudianto sebagai Direktur, serta mengangkat Heriwan Gazali sebagai Direktur Perseroan, yang akan efektif setelah persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Susunan pengurus Bank Mega setelah rapat adalah sebagai berikut: Direktur Utama Kostaman Thayib, Wakil Direktur Utama Indivara Erni, dan Direktur-direktur lainnya yaitu Yuni Lastianto, Madi Darmadi Lazuardi, Martin Mulwanto, YB Hariantono, dan Heriwan Gazali.
Pada akhir tahun 2024, total aset Bank Mega tercatat sebesar Rp134,92 triliun, tumbuh 2,17 persen yoy. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega juga menunjukkan kenaikan menjadi Rp91,67 triliun dengan rasio CASA yang membaik menjadi 30,08 persen, berkat peningkatan pada giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 2,54 persen dan 9,74 persen.
Total kredit yang disalurkan pada 2024 tercatat sebesar Rp64,65 triliun, dengan fokus pada segmen korporasi dan joint financing. Bank Mega juga berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (NPL gross) tetap stabil di level 1,69 persen, lebih rendah dari rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,08 persen.
Di sisi permodalan, Bank Mega membukukan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 25,77 persen, serta rasio loan to deposit ratio (LDR) sebesar 70,34 persen yang mencerminkan posisi permodalan dan likuiditas yang sehat.
RUPST juga menyetujui rencana bisnis bank (RBB) untuk tahun buku 2025, dengan target laba bersih sebesar Rp2,8 triliun, total kredit sebesar Rp75 triliun, dan DPK mencapai Rp99 triliun, serta total aset yang diproyeksikan sebesar Rp142 triliun. Strategi untuk mencapai target tersebut meliputi transformasi kantor cabang, peningkatan DPK murah, pengembangan transaction banking, serta efisiensi biaya.
Bank Mega optimistis dapat terus mempertahankan kinerja positifnya dan mencapai rencana bisnis yang ditargetkan untuk tahun 2025.