Gempa Bumi Dahsyat Guncang Myanmar, Korban Meninggal Meningkat, Kebutuhan Bantuan Darurat Mendesak

Must read

Businesstrack.id- Myanmar tengah menghadapi bencana kemanusiaan yang sangat besar setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang negara tersebut pada 28 Maret lalu. Hingga saat ini, lebih dari 2.700 orang dipastikan tewas dan lebih dari 4.500 lainnya terluka. Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan, dan lebih dari 440 orang masih dinyatakan hilang.

Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) dan berbagai organisasi internasional, termasuk WHO, UNICEF, dan UNHCR, memperingatkan bahwa waktu untuk memberikan bantuan semakin terbatas. Dengan hampir 72 jam berlalu sejak gempa, kebutuhan akan air bersih, makanan, obat-obatan, serta tempat tinggal yang layak sangat mendesak. Ribuan orang terpaksa tinggal di luar ruangan karena rumah mereka hancur, sementara rumah sakit dan fasilitas kesehatan kewalahan dengan lonjakan jumlah pasien.

Pihak OCHA menyatakan bahwa situasi semakin buruk, dengan hampir tidak ada akses ke air bersih dan pasokan makanan yang hampir habis. Selain itu, kondisi cuaca yang sangat panas di Myanmar menambah kesulitan bagi para korban. Beberapa wilayah yang paling parah terdampak adalah Mandalay, Magway, dan Sagaing.

Sebelum gempa terjadi, lebih dari 6,5 juta anak di Myanmar sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan. Kini, krisis tersebut semakin parah dengan meningkatnya jumlah pengungsi dan anak-anak yang terancam kehabisan kebutuhan dasar.

Sebagai bagian dari respons terhadap bencana ini, Myanmar telah menetapkan tujuh hari berkabung nasional, sementara organisasi internasional mendesak negara-negara donor untuk segera memberikan bantuan finansial dan material guna mengatasi krisis ini.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article