Businesstrack.id- Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperingatkan bahwa hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok berada di ambang krisis. Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, menyampaikan bahwa lonjakan kebijakan tarif yang saling diberlakukan kedua negara berpotensi memangkas volume perdagangan hingga 80 persen.
“Jika tren ini terus berlanjut, kita dapat menyaksikan penurunan tajam dalam aktivitas perdagangan barang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini,” ujar Okonjo-Iweala dalam pernyataan resmi.
Peringatan tersebut datang di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi antara Washington dan Beijing. WTO mencatat bahwa efek domino dari konflik dagang ini tidak akan terbatas pada dua negara saja, tetapi akan mengguncang perekonomian global secara keseluruhan.
Ngozi menambahkan, apabila dunia terbagi menjadi dua blok ekonomi yang saling bersaing, dampaknya bisa begitu parah sehingga pertumbuhan ekonomi global terganggu dalam jangka panjang. “Kami memperkirakan bahwa skenario seperti ini bisa memangkas Produk Domestik Bruto (PDB) dunia hingga hampir 7 persen,” jelasnya.
Analis memperkirakan bahwa negara-negara berkembang akan menjadi pihak paling rentan terkena imbas, terutama mereka yang sangat bergantung pada ekspor dan investasi asing.