Businesstrack.id- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) menargetkan lonjakan pertumbuhan bisnis hingga tiga kali lipat melalui strategi agresif di pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi. Strategi ini dikawal ketat oleh transformasi menyeluruh pada tim penjualan, yang digadang-gadang menjadi ujung tombak dalam mendukung program perumahan nasional.
Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar, menjelaskan bahwa produktivitas tim sales meningkat signifikan sejak peluncuran program “New Sales Force Management” yang mulai diujicobakan pada Juli–September 2024 di lima kantor cabang. Program ini kemudian diperluas ke 16 kantor cabang lainnya pada Februari 2025 dan secara resmi diluncurkan secara nasional pada Sabtu, 12 April 2025.
“Transformasi ini tak hanya menyasar kemampuan teknis, tapi juga mengubah perilaku kerja sales agar lebih adaptif dan agresif dalam menjangkau pasar, terutama calon debitur end-user,” ungkap Hirwandi.
Langkah-langkah yang ditempuh BTN meliputi penetapan target penjualan yang terukur, pemantauan ketat terhadap produktivitas, sistem insentif baru yang lebih kompetitif, penyesuaian struktur organisasi, serta standardisasi kompetensi sales.
Selain fokus pada kerja sama dengan developer, BTN juga memperluas strategi penjualan langsung ke konsumen (D2C) dengan memanfaatkan jejaring kementerian dan lembaga negara yang telah menjadi mitra pendanaan.
“Dengan tenaga sales yang lebih kuat dan market-oriented, kami optimistis pertumbuhan bisnis bisa melesat hingga tiga kali lipat. Apalagi, pasar KPR nonsubsidi menjadi kunci bagi profitabilitas jangka panjang BTN,” tegas Hirwandi.
Meski selama ini dikenal sebagai pemain utama KPR subsidi, BTN kini mengarahkan perhatian lebih besar ke sektor nonsubsidi yang lebih fleksibel secara bisnis. Per akhir 2024, penyaluran KPR nonsubsidi BTN mencapai Rp105,95 triliun, tumbuh 10,2 persen secara tahunan dan menyumbang hampir 30 persen dari total portofolio kredit.