Businesstrack.id- Masa depan operasional TikTok di Amerika Serikat kembali berada di ujung ketidakpastian, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa kesepakatan terkait aplikasi milik ByteDance tersebut ditunda sementara waktu. Penundaan ini berkaitan erat dengan dinamika pengenaan tarif dagang antara AS dan China.
Mengutip laporan The Hindu, Jumat (19/4), Trump mengisyaratkan bahwa pengenaan tarif terhadap China masih dalam tahap negosiasi, meski mulai menunjukkan titik terang. Hal ini berdampak langsung pada keputusan pemerintah terhadap status TikTok di AS.
“Kami memiliki kesepakatan untuk TikTok, tetapi itu akan bergantung pada China. Jadi kami akan menunda kesepakatan ini sampai persoalan ini tuntas, dengan satu atau lain cara,” ujar Trump.
Presiden Trump juga menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak tarif yang terlalu tinggi terhadap daya beli masyarakat. Ia tidak menutup kemungkinan bahwa penurunan tarif bisa menjadi opsi untuk menjaga keseimbangan pasar.
“Saya tidak ingin tarif naik, karena pada titik tertentu hal ini akan membuat orang tidak membeli,” tegasnya.
🔍 Tarif AS dan Respons China:
AS sebelumnya mengumumkan kebijakan tarif sebesar 10 persen atas berbagai barang impor dari lebih dari 180 negara mulai 2 April 2025. Namun khusus untuk China, Trump telah menaikkan tarif resiprokal hingga 145 persen sebagai respons atas tindakan serupa dari pihak Beijing.
Ketegangan dagang ini telah memicu pembicaraan diplomatik antara kedua negara, meskipun Trump enggan mengungkap apakah pembicaraan tersebut melibatkan langsung Presiden China, Xi Jinping.
📱 TikTok Jadi Korban Ketegangan Politik:
TikTok, yang selama ini berada di bawah sorotan otoritas AS karena kekhawatiran terhadap keamanan data dan pengaruh asing, kembali dijadikan kartu tawar dalam negosiasi tarif.
Trump diketahui telah beberapa kali memperpanjang batas waktu hukum bagi ByteDance untuk menjual sebagian atau seluruh aset TikTok di AS kepada pihak lokal, sebagai syarat agar aplikasi tersebut dapat terus beroperasi secara legal di negeri Paman Sam.
Sementara itu, pemerintah China dilaporkan menolak persyaratan yang diajukan oleh AS terkait kesepakatan TikTok, mengaitkannya langsung dengan kebijakan tarif baru AS terhadap produk China.