Businesstrack.id- Bank Indonesia menyambut positif capaian surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 yang mencapai 4,33 miliar dolar AS, menandai penguatan posisi eksternal Indonesia di tengah dinamika global yang masih penuh tantangan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin menunjukkan angka surplus tersebut naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 3,10 miliar dolar AS.
“Surplus ini menjadi salah satu penopang penting bagi ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ungkap Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kinerja neraca perdagangan Maret terutama didorong oleh neraca nonmigas yang mencatat surplus sebesar 6 miliar dolar AS, didukung oleh peningkatan ekspor komoditas unggulan seperti bijih logam, nikel, besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan listrik.
Tiga negara mitra utama – Tiongkok, Amerika Serikat, dan India – kembali menjadi kontributor terbesar terhadap ekspor nonmigas nasional, mencerminkan kuatnya permintaan terhadap produk-produk ekspor unggulan Indonesia.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi 1,67 miliar dolar AS, seiring dengan perlambatan impor migas yang lebih rendah dibandingkan peningkatan ekspor.
Dengan tren positif ini, Indonesia menunjukkan sinyal ketahanan ekonomi yang semakin solid di tengah perlambatan global. BI menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan stabilitas dan mendukung momentum pemulihan nasional.