Businesstrack.id- PT Bank Jago Tbk mengawali tahun 2025 dengan kinerja solid. Hingga akhir kuartal I, bank berbasis teknologi ini menyalurkan kredit sebesar Rp20,3 triliun, tumbuh 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,3 triliun.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyatakan bahwa lonjakan kredit ini tidak lepas dari strategi kolaborasi dengan berbagai mitra ekosistem, seperti platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
“Pendekatan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan kami dalam memperluas jangkauan pembiayaan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian,” ujar Arief, Jumat di Jakarta.
Kualitas kredit Bank Jago tetap terjaga prima dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross hanya 0,3 persen, jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional.
Selain kredit, total aset Bank Jago tumbuh 44 persen secara tahunan menjadi Rp32,5 triliun, mendorong laba bersih perusahaan naik signifikan. Per Maret 2025, laba bersih tercatat sebesar Rp60 miliar, atau melonjak 178 persen dari Rp22 miliar pada Maret 2024.
Bank Jago juga menunjukkan kekuatan finansial lewat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 36,4 persen, serta loan to deposit ratio (LDR) 94 persen, yang menandakan likuiditas dalam kondisi sehat untuk mendukung ekspansi berkelanjutan.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 62 persen yoy menjadi Rp21,4 triliun, dengan komposisi CASA 54 persen dan term deposit 46 persen.
Pertumbuhan ini turut ditopang oleh peningkatan pengguna Aplikasi Jago yang kini mencapai 13 juta nasabah funding, naik dari 9 juta pada kuartal I 2024. Total nasabah Bank Jago secara keseluruhan kini menyentuh 16,3 juta orang.
“Kami tetap waspada menghadapi ketidakpastian ekonomi global, namun yakin bahwa dengan fondasi digital yang kuat, manajemen risiko yang hati-hati, serta strategi kolaboratif, Bank Jago bisa terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” tutup Arief.