Businesstrack.id- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memulai langkah transformasi besar di sisi pendanaan (funding) di bawah kepemimpinan baru, dengan misi utama meningkatkan perolehan dana murah (CASA) dari berbagai segmen nasabah.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam paparan kinerja keuangan triwulan I 2025 menyebutkan bahwa strategi pendanaan kini menjadi kunci utama untuk memperkuat daya saing dan profitabilitas jangka panjang BRI.
“Kami akan melakukan akselerasi transformasi funding, terutama dari dana murah di segmen consumer, UKM, dan juga wholesale banking,” ujar Hery dalam konferensi pers daring, Rabu (30/4).
Ia menambahkan, fokus bank kini tidak hanya pada pertumbuhan kredit, tetapi juga pada optimalisasi struktur liabilitas demi mendukung pertumbuhan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
CASA Naik, CoF Jadi Target Efisiensi
Hingga akhir Maret 2025, BRI telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,6 triliun, di mana 65,77 persen berasal dari dana murah (CASA), atau sekitar Rp934,95 triliun. Pencapaian ini naik signifikan dari proporsi CASA tahun lalu sebesar 61,66 persen.
Menurut Direktur Keuangan dan Strategi Viviana Dyah Ayu Retno K., peningkatan dana murah akan berdampak besar terhadap penurunan Cost of Fund (CoF). Penurunan 50 basis poin saja, katanya, bisa memberikan efisiensi besar bagi bank dan manfaat langsung bagi nasabah UMKM.
“Kalau DPK kita Rp1.400 triliun, penurunan CoF 0,5 persen bisa menciptakan ruang suku bunga yang lebih kompetitif bagi pelaku UMKM,” jelas Viviana.
Kuat di Kredit UMKM, Perluas ke Konsumer
Dari sisi kredit, BRI menyalurkan pinjaman sebesar Rp1.373,66 triliun pada kuartal I 2025. Sebagian besar atau sekitar 81,97 persen disalurkan ke sektor UMKM, mencapai Rp1.126,02 triliun.
Meski sektor UMKM tetap menjadi core business, BRI juga menyasar pertumbuhan pada segmen konsumer seperti KPR dan kredit BRIguna. Selain itu, BRI mengoptimalkan berbagai saluran digital dan jaringan luasnya, termasuk BRImo yang telah digunakan oleh lebih dari 40,28 juta pengguna, serta platform AgenBRILink dan layanan korporasi QLola.
Penguatan SDM dan Operasional
Tak hanya dari sisi bisnis, transformasi juga dilakukan pada aspek internal. BRI mendorong efisiensi operasional untuk mempercepat waktu layanan (turnaround time) agar bisa bersaing lebih agresif. Di sisi SDM, BRI berkomitmen membangun talent management yang kuat serta program pengembangan kapabilitas karyawan.
Kepemimpinan baru BRI, termasuk Direktur Utama Hery Gunardi, resmi menjabat sejak RUPST tanggal 24 Maret 2025, setelah mendapat persetujuan dari OJK.