Businesstrack.id- Bank DKI resmi menetapkan pembagian dividen sebesar Rp249,31 miliar dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp779,1 miliar. Dividen tersebut mayoritas disetorkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp249,26 miliar, dan sisanya kepada Perumda Pasar Jaya sebesar Rp56 juta.
Pembagian dividen tersebut merupakan bagian dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank DKI yang digelar baru-baru ini. Sisa laba bersih sebesar Rp529,79 miliar atau 68 persen ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis bank.
Dalam RUPST yang sama, Bank DKI juga mendapatkan lampu hijau untuk melangkah ke pasar modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Direksi dan Komisaris Bank DKI diberikan wewenang penuh untuk menyiapkan proses IPO, termasuk kajian menyeluruh dengan mempertimbangkan situasi ekonomi nasional maupun global serta kondisi pasar saham domestik.
Bank DKI juga mencatatkan penambahan modal disetor senilai Rp2,19 miliar dari penyetoran APBD-P 2024 yang berasal dari aset kredit hapus buku eks BPPN. Dengan penambahan tersebut, total modal disetor Bank DKI naik dari Rp6,577 triliun menjadi Rp6,579 triliun.
Selain aspek keuangan, RUPST juga menyetujui perubahan susunan jajaran manajemen. Anang Basuki ditunjuk menggantikan Bahrullah Akbar sebagai Komisaris Utama. Di posisi Direksi, Agus H. Widodo tetap dipercaya sebagai Direktur Utama, dan Ateng Rivai sebagai Direktur Kepatuhan. Empat nama baru ditunjuk sebagai calon direksi, yakni Daniel Setiawan Subianto, Basaria Martha Juliana, Dipo Nugroho, dan Prihanto Herbowo. Mereka akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RUPST juga menyetujui laporan keuangan, laporan tahunan, serta recovery plan perusahaan sesuai dengan ketentuan POJK No.5 Tahun 2024. Selain itu, ditetapkan pula Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2025 dan aksi korporasi lainnya.