Businesstrack.id- Performa lini perbankan syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) terus menunjukkan tren positif dengan mencatat total aset sebesar Rp41,52 triliun per Maret 2025. Angka ini tumbuh 0,7 persen secara tahunan dan menyumbang sekitar 23,5 persen terhadap total aset bank secara mandiri (standalone).
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, mengungkapkan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari penerapan strategi “Super Growth” dan pendekatan Shariah First, yaitu mengedepankan solusi dan layanan berbasis prinsip syariah kepada nasabah.
Dorongan utama pertumbuhan datang dari pembiayaan syariah yang meningkat 15,8 persen yoy menjadi Rp20,98 triliun. Segmen non-ritel mencatatkan lonjakan tertinggi sebesar 25,7 persen, terutama dari sektor komersial, UKM+, dan RSME. Sementara itu, pembiayaan ritel juga naik 5,9 persen, ditopang oleh pembiayaan otomotif dan properti.
Di sisi pendanaan, giro dan tabungan syariah masing-masing tumbuh 22,5 persen dan 4,2 persen, berkontribusi terhadap pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 12 persen menjadi Rp19,03 triliun. Rasio CASA juga meningkat menjadi 57,6 persen, dari 48,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah secara keseluruhan mengalami penurunan 4,9 persen menjadi Rp33,02 triliun. Ini dipengaruhi penurunan deposito berjangka sebesar 21,1 persen, sejalan dengan strategi peningkatan dana murah.
Dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (NPF gross/net) tercatat turun menjadi 2,4 persen dan 1,7 persen, menunjukkan perbaikan dibandingkan Maret 2024 yang masing-masing di angka 2,5 persen dan 1,8 persen. Rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) berada di level 84,2 persen, mengindikasikan pengelolaan likuiditas yang sehat.
Unit syariah Maybank juga mencetak pertumbuhan laba sebelum pajak (PBT) yang signifikan sebesar 149,1 persen menjadi Rp149 miliar. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan operasional bruto sebesar 16 persen, yang berasal dari pendapatan distribusi hasil (NII) naik 13,8 persen, serta fee-based income yang melonjak 30,2 persen, didorong oleh layanan Shariah Wealth Management dan pemulihan aset (asset recovery).
Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato’ Khairussaleh Ramli, menegaskan bahwa kinerja cemerlang dari unit syariah turut memperkuat posisi fundamental bank secara keseluruhan, terutama di tengah ketidakpastian global.