Businesstrack.id- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan perannya dalam pemberdayaan ekonomi mikro dengan menyalurkan kredit sebesar Rp632,22 triliun kepada pelaku usaha segmen mikro hingga akhir Maret 2025. Angka ini mencakup 46,02 persen dari total portofolio pembiayaan dan kredit BRI, mencerminkan fokus utama perseroan pada penguatan sektor UMKM.
Penyaluran ini sejalan dengan visi Astacita, khususnya dalam mendorong penciptaan lapangan kerja berkualitas dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit UMKM turut diiringi oleh berbagai inisiatif peningkatan literasi keuangan dan pemerataan layanan, salah satunya melalui penguatan jaringan AgenBRILink.
Hingga Maret 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai 1,2 juta mitra, meningkat hampir 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Agen-agen ini tersebar di lebih dari 67 ribu desa di seluruh Indonesia, mencatat volume transaksi mencapai Rp423 triliun hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Selain pembiayaan, BRI juga aktif mendampingi pelaku UMKM melalui berbagai program pemberdayaan seperti Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Rumah BUMN, hingga LinkUMKM.
Di sisi kinerja keuangan, BRI mencatatkan total kredit sebesar Rp1.373,66 triliun per Maret 2025, tumbuh 4,97 persen secara tahunan dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang tetap terjaga di angka 2,97 persen. BRI juga membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan total aset mencapai Rp2.098,23 triliun, naik 5,49 persen yoy.
Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, yang baru diangkat pada RUPST Maret 2025, telah menjalankan tugasnya setelah mendapatkan persetujuan dari OJK. Ia menegaskan komitmen BRI dalam membangun ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.