Businesstrack.id- Misi Dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libya (UNSMIL) menyatakan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Tripoli setelah pecahnya bentrokan bersenjata di wilayah permukiman padat penduduk. Dalam pernyataan resminya, PBB mendesak semua pihak yang bertikai untuk segera menghentikan kekerasan.
“UNSMIL khawatir dengan situasi keamanan yang berkembang di Tripoli, mengingat pertempuran hebat dengan persenjataan berat yang terjadi di wilayah sipil berpenduduk padat,” ujar pernyataan tersebut.
Misi tersebut juga mengingatkan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam konflik memiliki kewajiban hukum internasional untuk melindungi warga sipil, dan mendesak agar ketenangan segera dipulihkan di ibu kota Libya.
Bentrokan terbaru ini menyebabkan ketegangan meningkat tajam di Tripoli. Media lokal Al Wasat melaporkan bahwa Abdel Ghani al-Kikli, kepala dinas keamanan di bawah dewan kepresidenan Libya, dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Suara tembakan dilaporkan terdengar di berbagai bagian kota.
Sebagai respons atas kondisi yang memburuk, Kementerian Dalam Negeri Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli mengimbau seluruh penduduk untuk tetap berada di dalam rumah demi keselamatan.
Konflik bersenjata yang terus berlangsung ini mencerminkan rapuhnya stabilitas politik di Libya, negara yang sejak tergulingnya Muammar Gaddafi pada 2011 belum berhasil membentuk pemerintahan yang bersatu. Ketegangan saat ini terjadi di tengah persaingan antara dua kekuatan utama: Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNU) di Tripoli dan Pemerintah Stabilitas Nasional (GNS) di Tobruk yang didukung oleh militer pimpinan Marsekal Khalifa Haftar.