Businesstrack.id- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip keberlanjutan dengan mencatat portofolio sustainable financing sebesar Rp796 triliun hingga akhir kuartal I 2025. Jumlah tersebut setara dengan 64,16% dari total pembiayaan BRI, menandai konsistensi BRI dalam mendukung transformasi ekonomi hijau dan inklusif.
Portofolio ini didominasi oleh social loan senilai Rp700,6 triliun yang mayoritas disalurkan kepada pelaku UMKM. Selain itu, BRI juga menyalurkan green loan sebesar Rp89,9 triliun untuk mendukung kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL), serta berinvestasi sebesar Rp5,5 triliun pada obligasi korporasi berbasis ESG.
Dalam pernyataannya, Direktur Human Capital & Compliance BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, menegaskan bahwa penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) sudah menjadi bagian integral dari strategi jangka panjang BRI.
“Kami menyeimbangkan potensi bisnis dengan dampak sosial dan lingkungan dalam setiap kebijakan. Ini adalah fondasi BRI dalam membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Solichin, Senin (19/5).
Pembiayaan berkelanjutan BRI mencakup berbagai sektor penting seperti energi terbarukan, transportasi hijau, bangunan ramah lingkungan, serta produk eco-efficient. Dalam waktu bersamaan, BRI memperketat kebijakan kredit untuk sektor-sektor berisiko tinggi terhadap lingkungan seperti kelapa sawit, batu bara, dan migas.
BRI juga memperluas pembiayaan inklusif melalui program KUR dan Kupedes, memperkuat UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Langkah ini dinilai strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Di bidang manajemen risiko iklim, BRI menjadi salah satu pionir nasional yang telah mengimplementasikan climate risk stress testing (CRST) dengan cakupan 100% dari portofolio pembiayaannya. Langkah ini selaras dengan metodologi CRMS yang diterbitkan OJK pada 2024.
“Kami memanfaatkan CRST untuk memahami jalur transmisi risiko iklim di tingkat debitur, sebagai upaya memitigasi potensi kerugian sekaligus menangkap peluang investasi yang muncul dari perubahan iklim,” tambah Solichin.
Komitmen BRI terhadap agenda keberlanjutan juga mendapat pengakuan luas, baik secara internasional maupun nasional. Di antaranya:
- Sustainalytics: Skor risiko ESG turun dari 20,9 (2021) ke 17,8 (2024), masuk kategori low risk.
- MSCI ESG Rating: Konsisten meraih peringkat A sejak 2022.
- S&P Global ESG Score 2024: Meningkat ke skor 75, masuk persentil ke-95, dan menjadi anggota Sustainability Yearbook.
- CGPI 2024: Dinobatkan sebagai “Most Trusted Company” dengan skor 95,31.
- ASEAN Corporate Governance Scorecard: Skor tinggi 110,2.
- Konstituen tetap dalam indeks keberlanjutan seperti FTSE4Good ASEAN 5, SRI-KEHATI, dan IDX ESG Leaders sejak 2021.
Seluruh capaian ini mempertegas posisi BRI sebagai pionir keuangan berkelanjutan di Indonesia, sekaligus memperkuat kontribusi perusahaan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).