Businesstrack.id- Pemerintah kembali membuka peluang pendanaan melalui lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif sebesar Rp26 triliun, dan potensi maksimal hingga Rp39 triliun, atau 150 persen dari target awal.
Berdasarkan keterangan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, lelang akan dilangsungkan pada Selasa, 20 Mei 2025, dengan tanggal setelmen ditetapkan pada 22 Mei 2025.
Lelang kali ini menawarkan delapan seri SUN, terdiri dari dua seri bertenor pendek berbasis diskonto dan enam seri obligasi negara dengan kupon tetap (fixed rate), sebagian besar merupakan pembukaan kembali dari seri yang sudah diterbitkan sebelumnya.
Rincian SUN yang Dilelang:
- SPN03250820 (baru), jatuh tempo 20 Agustus 2025 – diskonto
- SPN12260507 (reopening), jatuh tempo 7 Mei 2026 – diskonto
- FR0104 (reopening), jatuh tempo 15 Juli 2030 – kupon 6,50%
- FR0103 (reopening), jatuh tempo 15 Juli 2035 – kupon 6,75%
- FR0106 (reopening), jatuh tempo 15 Agustus 2040 – kupon 7,125%
- FR0107 (reopening), jatuh tempo 15 Agustus 2045 – kupon 7,125%
- FR0102 (reopening), jatuh tempo 15 Juli 2054 – kupon 6,875%
- FR0105 (reopening), jatuh tempo 15 Juli 2064 – kupon 6,875%
Penjualan SUN akan dilakukan melalui sistem lelang yang dikelola oleh Bank Indonesia, dengan mekanisme lelang terbuka (open auction) dan metode harga beragam (multiple price).
Peserta lelang dapat mengajukan dua jenis penawaran:
- Kompetitif, di mana pembeli membayar berdasarkan yield yang mereka tawarkan
- Non-kompetitif, di mana pembeli akan mendapatkan yield rata-rata tertimbang dari hasil penawaran kompetitif yang menang
Setiap unit SUN ditawarkan dalam denominasi Rp1 juta. Pemerintah menyatakan dapat menjual lebih atau kurang dari jumlah indikatif, tergantung pada kondisi pasar dan strategi pembiayaan nasional.