Businesstrack.id- Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam mengajak umat Islam di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan fenomena astronomi Rashdul Kiblat yang akan terjadi pada Selasa dan Rabu, 27–28 Mei 2025.
Fenomena yang juga dikenal sebagai Istiwa A’zam ini terjadi ketika posisi matahari berada tepat di atas Ka’bah, sehingga bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menunjukkan arah yang berlawanan dari kiblat secara presisi. Waktu terjadinya peristiwa ini adalah pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
“Ini adalah momen penting yang hanya terjadi dua kali dalam setahun. Umat Islam disarankan memanfaatkannya untuk memverifikasi kembali arah kiblat,” kata Arsad Hidayat, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, dalam keterangan resminya.
Arsad menjelaskan bahwa menentukan arah kiblat bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti kompas, theodolite, atau aplikasi digital. Namun, peristiwa Rashdul Kiblat menawarkan metode yang sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja di rumah.
Untuk melakukan pengecekan secara akurat, masyarakat diimbau memperhatikan beberapa hal:
- Gunakan benda yang benar-benar tegak lurus, misalnya tongkat atau tiang, dan bantu dengan alat seperti bandul atau lot.
- Tempatkan benda tersebut di permukaan yang rata dan datar agar bayangan tidak menyimpang.
- Cocokkan waktu pengamatan dengan waktu resmi (BMKG, RRI, atau Telkom) agar tepat saat matahari berada di atas Ka’bah.
Saat pengamatan, arah bayangan dari benda tersebut akan menunjukkan arah yang berlawanan dari kiblat. Dengan demikian, arah yang menghadap ke bayangan adalah arah kiblat sebenarnya.
Kementerian Agama berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyesuaikan arah kiblat dengan lebih akurat, terutama bagi masjid, mushola, dan tempat ibadah lainnya.