Businesstrack.id- Citi Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp645,3 miliar pada triwulan pertama 2025, sedikit menurun sebesar 3,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp665,9 miliar. Meski mengalami penurunan laba, perusahaan tetap menunjukkan sejumlah indikator keuangan yang solid dan kemajuan signifikan dalam strategi digitalisasi layanan.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menyatakan bahwa di tengah tekanan ekonomi global akibat ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, Citi berhasil mempertahankan kinerja yang tangguh. “Pendapatan Bunga Bersih kami meningkat 11 persen secara year-on-year, dan rasio dana murah (low-cost fund) tetap stabil di 74 persen,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Kinerja keuangan lainnya juga menunjukkan kekuatan fundamental perusahaan. Citi mencatat Return on Equity (ROE) sebesar 13,3 persen, Return on Assets (ROA) 3,5 persen, serta penurunan tajam rasio kredit bermasalah (gross NPL) dari 3,4 persen menjadi 0,2 persen.
Likuiditas tetap terjaga dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 340 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 159 persen, jauh di atas batas minimum. Sementara itu, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) juga meningkat dari 39,6 persen menjadi 43,2 persen.
Meski demikian, penyaluran kredit mengalami kontraksi, tercatat sebesar Rp27,97 triliun, atau turun 11,22 persen dibandingkan triwulan I 2024.
Di sisi bisnis, unit Treasury and Trade Solutions (TTS) mencatat pertumbuhan pendapatan yang positif. Hal ini didukung oleh peningkatan saldo CASA sebesar 14 persen dan penggunaan kartu komersial sebesar 7 persen. Inovasi digital juga menjadi sorotan, dengan selesainya migrasi dari otorisasi offline ke online di platform CitiDirect®, yang meningkatkan efisiensi pengelolaan transaksi klien secara menyeluruh.
Sementara itu, lini bisnis Investor Services terus mendukung inisiatif digitalisasi pasar modal bersama regulator. Di sektor pasar keuangan, Citi mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di pasar valuta asing (FX) dan pendapatan tetap, melalui layanan FX yang terintegrasi seperti CitiFX Gateway, CitiDirect, dan CitiConnect.
“Citi terus berkomitmen menyediakan solusi digital dan layanan keuangan yang adaptif untuk mendukung klien kami menghadapi perubahan pasar yang dinamis,” tutup Batara.