Businesstrack.id- Pemerintah berhasil meraih dana sebesar Rp10 triliun dari hasil lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk yang digelar pada Selasa, 10 Juni 2025. Lelang kali ini menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku pasar, tercermin dari total penawaran yang masuk mencapai Rp36,89 triliun.
Menurut keterangan resmi dari Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, seri PBS030 mencatat serapan tertinggi sebesar Rp3,05 triliun dari penawaran Rp13,72 triliun, dengan imbal hasil rata-rata 6,35978 persen dan jatuh tempo pada 15 Juli 2028.
Seri PBSG001 juga mencatat permintaan signifikan, dengan dana yang dimenangkan Rp2,35 triliun dari penawaran Rp2,43 triliun. Seri ini menawarkan imbal hasil 6,46226 persen dan jatuh tempo 15 September 2029.
Sementara itu, seri PBS003 menyumbang Rp1,65 triliun, dengan imbal hasil 6,28701 persen dan jatuh tempo 15 Januari 2027. Pemerintah juga menyerap Rp1,4 triliun dari penerbitan baru seri SPNS09032026 dengan yield 5,95286 persen dan jatuh tempo 9 Maret 2026.
Empat seri lainnya, yakni PBS034, PBS038, dan SPNS08122025, masing-masing menyumbang Rp600 miliar, Rp550 miliar, dan Rp400 miliar. Imbal hasil tertinggi tercatat pada seri PBS038 sebesar 6,99766 persen dengan jatuh tempo paling panjang, yakni 15 Desember 2049.
Lelang ini menunjukkan daya tarik sukuk pemerintah di tengah dinamika pasar keuangan global, sekaligus menjadi bagian dari strategi pembiayaan APBN secara berkelanjutan.
