Businesstrack.id- PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp474,65 miliar atau setara 40 persen dari laba bersih tahun buku 2024, yang mencapai Rp1,18 triliun. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta pada Kamis (13/6).
Dengan demikian, para pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp63,73 per lembar saham. Sisa laba bersih sebesar 60 persen atau sekitar Rp711,98 miliar akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan yang belum dicadangkan. Pembayaran dividen ditargetkan selesai paling lambat 30 hari sejak keputusan RUPST.
Dari Rugi ke Laba Triliunan Rupiah
Kinerja PT Timah pada 2024 mencatat lonjakan luar biasa. Perusahaan berbalik dari kerugian sebesar Rp449,67 miliar pada 2023 menjadi laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, tumbuh 364 persen secara tahunan. Lompatan ini mencerminkan keberhasilan restrukturisasi operasional dan penguatan pasar ekspor.
Produksi dan Penjualan Naik Tajam
Selama 2024, produksi bijih timah mencapai 19.437 ton, naik dari 14.855 ton pada 2023. Produksi logam timah pun mengalami peningkatan signifikan menjadi 18.915 metrik ton, dari sebelumnya 15.340 metrik ton. Penjualan juga meningkat dari 14.385 metrik ton menjadi 17.507 metrik ton.
Kinerja ini semakin solid berkat kenaikan harga jual rata-rata logam timah, dari 26.583 dolar AS per metrik ton pada 2023 menjadi 31.181 dolar AS per metrik ton pada 2024.
Kuartal Pertama 2025 Juga Positif
Memasuki 2025, tren positif terus berlanjut. Pada kuartal pertama, PT Timah berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp116,86 miliar, atau telah mencapai 120 persen dari target internal perusahaan untuk periode tersebut.
Dengan pemulihan kinerja yang signifikan dan dividen yang kompetitif, PT Timah menunjukkan ketangguhannya sebagai pemain kunci di sektor pertambangan logam nasional, sekaligus menjanjikan nilai tambah bagi para investornya.