Ciputra Development Targetkan Pra Penjualan Rp11 Triliun di 2025, Andalkan Hunian Tapak

Must read

Businesstrack.id- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membidik marketing sales sebesar Rp11 triliun pada tahun 2025, target yang sama dengan capaian tahun sebelumnya. Perseroan mengandalkan peluncuran klaster-klaster baru di sejumlah proyek eksisting untuk mencapai target tersebut.

“Fokus kami tetap pada proyek-proyek yang telah berjalan, seperti CitraGarden Bintaro, CitraGarden Serpong, dan CitraLand Surabaya, dengan rencana ekspansi peluncuran klaster baru di CitraGarden City Jakarta, Citra City Sentul, dan lainnya,” ujar Head of Investor Relations CTRA, Aditya Ciputra Sastrawinata, dalam paparan publik, Selasa (17/6).

Fokus pada Hunian Tapak dan Insentif PPN

Struktur kontribusi penjualan CTRA pada 2025 diproyeksikan masih didominasi oleh hunian tapak (82%), disusul ruko (14%) dan apartemen (4%). Kontribusi dari segmen ruko dan apartemen diperkirakan tumbuh dibanding tahun lalu.

Aditya menyebut pihaknya akan mengoptimalkan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) yang masih berlaku guna menjaga daya beli konsumen, terutama di tengah tekanan suku bunga KPR yang tinggi serta terbatasnya ruang ekspansi kredit perbankan akibat naiknya Loan to Deposit Ratio (LDR).

Kinerja Kuartal I-2025: Laba Naik 36,6%

Hingga kuartal I-2025, CTRA mencatatkan marketing sales Rp3,15 triliun, atau 29 persen dari target tahunan. Namun capaian ini menurun 5 persen secara tahunan dibandingkan Rp3,32 triliun pada kuartal I-2024, karena pengaruh Ramadan dan belum adanya proyek baru yang mencetak penjualan langsung tahun ini.

Meski pra-penjualan menurun, pendapatan meningkat 17,9 persen (yoy) menjadi Rp2,73 triliun, sementara laba bersih melonjak 36,6 persen (yoy) menjadi Rp660,4 miliar—tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir.

Aditya menambahkan, sekitar 80 persen pendapatan CTRA berasal dari pengembangan properti untuk dijual (rumah dan ruko), sedangkan sisanya dari properti komersial seperti mal, hotel, dan rumah sakit.

Untuk 2025, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 5–10 persen dan laba bersih naik 10–15 persen secara tahunan, meskipun tantangan eksternal seperti suku bunga tinggi dan penyaluran kredit yang ketat masih membayangi industri properti.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article