Businesstrack.id- Pemerintah berhasil menghimpun dana sebesar Rp30 triliun melalui lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, 17 Juni 2025. Lelang tersebut mencatat total penawaran masuk mencapai Rp81,03 triliun, mencerminkan tingginya minat investor terhadap instrumen utang negara di tengah kondisi pasar global yang dinamis.
Informasi dari Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa sebagian besar penyerapan dana dilakukan melalui seri-seri SUN yang telah dibuka kembali (reopening).
Detail Serapan Per Seri SUN:
- FR0106 (Jatuh Tempo 15 Agustus 2040):
- Serapan: Rp7,6 triliun
- Penawaran masuk: Rp13,64 triliun
- Yield rata-rata: 6,98993%
- FR0103 (15 Juli 2035):
- Serapan: Rp6,1 triliun
- Penawaran masuk: Rp20,23 triliun
- Yield rata-rata: 6,72393%
- FR0104 (15 Juli 2030):
- Serapan: Rp6,1 triliun
- Penawaran masuk: Rp20,23 triliun
- Yield rata-rata: 6,33415%
- FR0107 (15 Agustus 2045):
- Serapan: Rp3,7 triliun
- Penawaran masuk: Rp6,32 triliun
- Yield rata-rata: 7,03552%
- SPN12260604 (4 Juni 2026):
- Serapan: Rp2 triliun
- Penawaran masuk: Rp4,84 triliun
- Yield rata-rata: 5,94000%
- FR0105 (15 Juli 2064):
- Serapan: Rp1,2 triliun
- Penawaran masuk: Rp1,57 triliun
- Yield rata-rata: 7,09875%
- FR0102 (15 Juli 2054):
- Serapan: Rp650 miliar
- Penawaran masuk: Rp1,36 triliun
- Yield rata-rata: 7,01909%
- SPN03250915 (penerbitan baru):
- Penawaran masuk: Rp1 triliun
- Tidak diserap oleh pemerintah pada lelang ini
Kinerja SUN Tetap Kuat di Tengah Volatilitas Global
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono sebelumnya menegaskan bahwa kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tetap tangguh, meski pasar keuangan global tengah menghadapi ketidakpastian. Rasio bid-to-cover yang tinggi pada lelang SUN dan SBSN menjadi indikasi kuatnya kepercayaan investor terhadap stabilitas fiskal Indonesia.