Iran Pertimbangkan Penutupan Selat Hormuz Setelah Serangan AS ke Fasilitas Nuklir

Must read

Businesstrack.id- Parlemen Republik Islam Iran pada Minggu menyatakan dukungan untuk menutup Selat Hormuz, jalur strategis pengiriman minyak dunia, sebagai respons atas serangan militer Amerika Serikat terhadap sejumlah fasilitas nuklir di Iran.

Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran, mengonfirmasi langkah tersebut dalam siaran televisi nasional Press TV. “Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup,” ujarnya.

Meski demikian, Kowsari menekankan bahwa keputusan akhir masih berada di tangan Dewan Keamanan Tertinggi Nasional, badan tertinggi yang menangani urusan pertahanan dan keamanan negara.

Penutupan Selat Hormuz, yang menjadi jalur vital bagi sekitar 20 persen pasokan minyak global, dipandang sebagai langkah strategis yang dapat mengguncang stabilitas pasar energi dunia.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Minggu pagi mengumumkan bahwa militer AS telah melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan, sebagai bagian dari tanggapan atas meningkatnya ketegangan di kawasan.

Ketegangan ini semakin memuncak setelah Israel, dengan dukungan militer Amerika Serikat, melancarkan serangan terhadap sejumlah sasaran di Iran sejak 13 Juni lalu. Serangan itu memicu balasan dari pihak Teheran.

Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Iran, setidaknya 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 orang terluka akibat serangan Israel. Di sisi lain, pihak Israel menyebut bahwa serangan balasan Iran telah menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai ratusan lainnya.

Situasi ini memperkuat kekhawatiran internasional akan kemungkinan terjadinya konflik militer skala penuh di kawasan Timur Tengah yang berpotensi membawa dampak luas secara global, terutama dalam sektor energi dan keamanan internasional.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article