Businesstrack.id- TikTok kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di divisi TikTok Shop Amerika Serikat. Ini merupakan gelombang PHK ketiga sejak April 2025, menyusul performa bisnis e-commerce yang belum memenuhi ekspektasi.
TikTok Shop AS, yang diluncurkan kurang dari dua tahun lalu, menawarkan berbagai produk dan memberikan komisi kepada kreator dari video yang menghasilkan penjualan. Meski menjadi lini bisnis TikTok dengan pertumbuhan tercepat, keberlanjutan operasionalnya di AS masih belum pasti.
Situasi ini diperparah oleh larangan resmi TikTok di AS dan tekanan dari pemerintah Amerika yang meminta ByteDance, induk TikTok, menjual aplikasi tersebut ke entitas lokal.
Presiden Donald Trump baru-baru ini mengklaim telah menemukan calon pembeli potensial untuk TikTok di AS, yang mungkin memerlukan persetujuan dari Presiden China, Xi Jinping. Namun, Trump belum mengungkap identitas pembeli tersebut dan berjanji akan membocorkannya dalam dua pekan ke depan.