Businesstrack.id- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat peran sebagai institusi keuangan yang tidak hanya tangguh secara bisnis, tetapi juga proaktif dalam agenda keberlanjutan. Hingga pertengahan 2025, BNI telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp74 triliun, mencatat pertumbuhan lebih dari 20 persen dalam empat tahun terakhir.
Selain itu, penyaluran Sustainability Linked Loan (SLL) mencapai 352 juta dolar AS atau sekitar Rp5,74 triliun, sebagai bagian dari strategi memperluas portofolio kredit berkelanjutan.
Direktur Risk Management BNI, David Pirzada, menyatakan bahwa komitmen keberlanjutan perseroan tercermin dari peningkatan peringkat ESG MSCI dari BBB menjadi A, menandakan integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam strategi bisnis utama.
“BNI menargetkan Net Zero Emission (NZE) operasional pada 2028, dan NZE pembiayaan di tahun 2060, sambil mendorong para debitur agar turut mengadopsi prinsip ESG,” ujar David di Jakarta, Jumat.
📊 Kinerja Keuangan Semester I-2025
- Laba Bersih:
Rp10,1 triliun - Kredit Tersalurkan:
Rp778,7 triliun (tumbuh 7,1% yoy)- Kredit Korporasi: Rp435,8 triliun (+10,4% yoy)
- Konsumer: Rp147,0 triliun (+10,7% yoy)
- UMKM non-KUR: Rp44,4 triliun (+9,2% yoy)
- Komersial: Rp44,4 triliun (+5,5% yoy)
- Dana Pihak Ketiga (DPK):
Rp900 triliun (+16,5% yoy)- Dana murah (CASA): Rp647,6 triliun (+18,7% yoy)
💡 Kualitas Aset dan Likuiditas
- Non-Performing Loan (NPL): 1,9% (membaik)
- Loan at Risk (LAR): 11%
- Cost of Credit (CoC): 1%
- Loan to Deposit Ratio (LDR): 86,2%
- Liquidity Coverage Ratio (LCR): 144,2%
- Net Stable Funding Ratio (NSFR): 143,0%
- Capital Adequacy Ratio (CAR): 21,1%
Dengan struktur likuiditas yang sehat, efisiensi operasional, dan fokus pada digitalisasi serta keberlanjutan, BNI menyatakan siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan pada semester berikutnya.