Businesstrack.id- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN tengah menjajaki ekspansi ke sektor pembiayaan kendaraan bermotor, sebagai upaya diversifikasi bisnis dan peningkatan layanan bagi nasabah. Langkah ini akan dilakukan melalui skema joint financing bersama perusahaan pembiayaan (multifinance), mengingat BTN belum memiliki entitas multifinance sendiri.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa kerja sama ini akan menyasar khususnya nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, yang menunjukkan kebutuhan akan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.
“Dari survei kami, hampir semua pembeli rumah subsidi membutuhkan sepeda motor. Mereka adalah pasar potensial yang belum kami layani dalam sektor otomotif,” ujar Nixon dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis.
Hingga saat ini, BTN telah menyalurkan KPR subsidi kepada lebih dari 5 juta nasabah di seluruh Indonesia. Namun, belum ada skema pembiayaan otomotif yang terintegrasi dengan layanan KPR tersebut.
“Ini peluang. Mereka punya histori pembayaran yang baik. Jadi kami bisa tawarkan pembiayaan kendaraan, satu atau dua tahun setelah mereka ambil KPR,” jelas Nixon.
Dengan strategi tersebut, BTN menargetkan auto loan sebagai produk lanjutan (follow-up product) bagi debitur KPR subsidi, memanfaatkan data internal untuk menganalisis profil risiko dan kemampuan bayar calon debitur otomotif.
Rencana kolaborasi dengan multifinance diharapkan bisa mempercepat realisasi pembiayaan kendaraan secara nasional dan meningkatkan loyalitas nasabah di segmen menengah bawah.
“Kalau kita bisa masuk ke auto loan, BTN tidak hanya menjadi bank untuk perumahan, tapi juga bagian dari solusi mobilitas keluarga,” pungkas Nixon.