Businesstrack.id — PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) memperkuat sinergi strategis untuk mempercepat pengembangan proyek energi panas bumi sebagai bagian dari upaya transisi menuju energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan kesiapan perusahaan bersama PLN dan Danantara Indonesia untuk mempercepat realisasi proyek yang berkontribusi langsung pada target peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT). Melalui anak usaha PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk, Pertamina fokus memperluas pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi yang andal dan ramah lingkungan.
Simon menambahkan bahwa kerja sama ini mengadopsi skema kolaboratif untuk mengoptimalkan potensi panas bumi secara progresif dan terukur. “Kami terus menjajaki peluang untuk memperbesar kapasitas pembangkitan listrik dari panas bumi demi mendukung target energi bersih nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN memegang peran vital dalam penyediaan listrik berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, PLN memperkuat strategi jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas energi bersih melalui pengembangan pembangkit listrik panas bumi.
Kerja sama ini difasilitasi oleh Danantara Indonesia dan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman serta Consortium Agreement untuk mempercepat 19 proyek eksisting, termasuk Ulubelu Bottoming Unit di Lampung dan Lahendong Bottoming Unit di Sulawesi Utara, dengan kapasitas gabungan sekitar 530 MW.
Para pihak juga sepakat mengkaji potensi pengembangan tambahan hingga kapasitas 1.130 MW dengan investasi yang diperkirakan mencapai 5,4 miliar dolar AS. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mempercepat transisi Indonesia menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.