Businesstrack.id- Indonesia mencetak sejarah baru dalam dunia teknologi migas. PT Elnusa Tbk, bersama PT Pertamina (Persero) dan PT Pindad, resmi meluncurkan PERTASTREAM—sebuah alat inspeksi pipa berbasis ultrasonik yang seluruhnya dikembangkan oleh talenta lokal.
Peluncuran dilakukan di fasilitas PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) di Merak, Banten, dalam rangkaian pameran teknologi inovasi nasional. PERTASTREAM dirancang untuk memeriksa pipa minyak dan gas dari dalam secara akurat, mendeteksi korosi, retakan, dan deformasi, serta mengukur ketebalan pipa dengan presisi tinggi.
“Dengan akurasi hingga 90 persen dan kemampuan bekerja pada kecepatan rendah, PERTASTREAM mampu membaca kondisi pipa secara detail, bahkan mendeteksi retakan kompleks seperti stress corrosion cracking,” ujar Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja.
Teknologi ini tak hanya lebih efisien dibanding metode lama seperti Magnetic Flux Leakage (MFL), tapi juga lebih ringan dan kompatibel untuk proses de-coking. Keunggulan ini membuat PERTASTREAM bisa digunakan di seluruh lini industri migas, dari hulu hingga hilir.
Indonesia sendiri memiliki lebih dari 21.000 kilometer jaringan pipa migas. Dengan alat ini, potensi efisiensi dan penghematan biaya inspeksi sangat besar, sekaligus memperkuat kemandirian teknologi nasional di sektor energi.
Pengembangan PERTASTREAM merupakan kolaborasi strategis antar-BUMN: Elnusa melalui EFK bertanggung jawab atas desain dan pengujian, Pertamina mendukung riset, sementara Pindad memproduksi komponen mekanik berpresisi tinggi.
Bachtiar menyebut inovasi ini sebagai langkah nyata mendukung kemandirian energi nasional dan sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong swasembada energi dalam kerangka Astacita Presiden.
“PERTASTREAM bukan sekadar alat, tapi simbol kemandirian dan kolaborasi bangsa dalam membangun masa depan energi Indonesia,” pungkasnya.
