Waskita Karya Rombak Komisaris, Fokus Perkuat Tata Kelola dan Kinerja Operasional

Must read

Businesstrack.id- PT Waskita Karya (Persero) Tbk melakukan perubahan susunan dewan komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (20/8). Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi penguatan tata kelola dan transformasi bisnis secara berkelanjutan.

Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, mengatakan restrukturisasi pengurus dilakukan untuk menyesuaikan arah perusahaan terhadap tantangan industri dan mempercepat pemulihan kinerja.

“Perubahan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat fundamental, meningkatkan sinergi, dan mempercepat pemulihan kinerja keuangan,” ujar Ermy.

Susunan Komisaris Baru Waskita Karya:

  • Komisaris Utama dan Independen: Heru Winarko
  • Komisaris: Ade Abdul Rochim, Hasby Muhammad Zamri
  • Komisaris Independen: Aqila Rahmani, Muhammad Harrifar Syafar, Muhammad Abdullah Syukri

Sementara itu, Direktur Utama masih dijabat oleh Muhammad Hanugroho, didampingi oleh:

  • Wiwi Suprihatno – Direktur Keuangan
  • Rudi Purnomo – Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital
  • Ari Asmoko – Direktur Operasi I
  • Dhetik Ariyanto – Direktur Operasi II

Ermy menyebut struktur baru ini diharapkan mampu memperkuat arah transformasi perusahaan, termasuk komitmen terhadap efisiensi, pembangunan infrastruktur nasional, dan pemerataan ekonomi.

Kinerja Membaik di Kuartal II 2025

Waskita menunjukkan pemulihan kinerja pada kuartal II 2025. Laba bruto naik 14,4 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp661,3 miliar, dari Rp578,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban keuangan juga berhasil ditekan hingga 18,3 persen yoy, dari Rp2,3 triliun menjadi Rp1,9 triliun.

Selain itu, Waskita mencatat penurunan signifikan dalam utang vendor yang telah jatuh tempo. Per Juni 2025, sisa utang tersebut turun 78,53 persen, dari posisi kuartal I menjadi sekitar Rp267 miliar.

Setelah restrukturisasi MRA (Master Restructuring Agreement) terbaru disetujui pada Oktober lalu, perusahaan kini dapat mengelola kas lebih optimal melalui skema cash waterfall, sehingga pembayaran utang dan operasional bisa berjalan lebih lancar.

“Ke depan, kami akan terus mendorong transformasi bisnis untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan perusahaan,” tutup Ermy.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article