Cadangan Timah Aluvial Menipis, PT Timah Fokus Garap Tambang Primer Daratan

Must read

Businesstrack.id- PT Timah (Persero) Tbk mulai menggeser fokus operasionalnya ke pertambangan timah primer di daratan (batuan) sebagai langkah strategis menghadapi berkurangnya cadangan timah aluvial yang selama ini menjadi andalan produksi.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, mengatakan cadangan timah aluvial – yakni endapan yang berasal dari laut dan aliran sungai – diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan pada tahun 2029.

“Cadangan aluvial sudah mulai menunjukkan penurunan. Karena itu, kami mulai melakukan transformasi menuju tambang primer sebagai sumber baru,” ujar Suhendra, Minggu (24/8), di Pangkalpinang.

Ratusan Ribu Ton Cadangan Belum Tergarap

Suhendra menyebut bahwa timah primer memiliki potensi cadangan hingga ratusan ribu ton, namun belum digarap secara optimal. Saat ini, PT Timah tengah mengeksplorasi teknologi efisien untuk bisa menambang batuan timah darat secara ekonomis dan berkelanjutan.

“Fokus kami sekarang mencari teknologi yang tepat untuk mendukung efisiensi dan meningkatkan profitabilitas perusahaan,” jelasnya.

Fokus ke Tambang Paku dan Batu Besi

PT Timah telah mengidentifikasi empat lokasi tambang primer, dengan dua titik utama pengembangan awal yaitu:

  • Tambang Paku di Kabupaten Bangka Selatan
  • Tambang Batu Besi di Kabupaten Belitung

Meski lokasi telah ditetapkan, perusahaan tetap akan melakukan studi kelayakan ulang (re-feasibility study) untuk menyesuaikan pendekatan teknis dan geologi terbaru.

“Saat saya tinjau ke Paku, dari kontur dan batuannya terlihat bahwa proses blasting (peledakan) akan menjadi bagian dari operasional ke depan. Ini khas dari tambang primer,” kata Suhendra, yang memiliki latar belakang di bidang peledakan tambang dari pengalamannya di PT Dahana.

Transformasi Strategis

Langkah menuju tambang primer ini merupakan bagian dari transformasi jangka panjang PT Timah, tidak hanya untuk mempertahankan produksi, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan baru di tengah dinamika industri timah global.

“Kami merespons secara aktif kondisi cadangan dan kebutuhan teknologi agar tetap kompetitif dan berkelanjutan,” tutup Suhendra.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article