Businesstrack.id- PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) resmi bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas bongkar batu bara di area Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan. Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur logistik dan mendukung kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan bahwa proyek ini ditargetkan akan rampung pada tahun 2027. “Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kapasitas angkut batu bara di Kertapati,” kata Didiek.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan pada Selasa (22/10/2024) dan dihadiri oleh para direktur dari masing-masing perusahaan. Didiek menekankan bahwa pengembangan infrastruktur bongkar muat batu bara dan semen di wilayah Divre III Palembang sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi nasional.
KAI melaporkan kinerja positif dalam angkutan barang sepanjang periode Januari hingga September 2024, dengan total angkutan mencapai 50.987.328 ton, meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, batu bara mendominasi dengan kontribusi 40.828.696 ton, setara dengan 80 persen dari total angkutan barang.
Keunggulan angkutan kereta api diungkapkan oleh Didiek, yang menyebutkan bahwa satu rangkaian kereta angkutan batu bara dapat membawa hingga 3.000 ton, mengurangi kebutuhan akan truk dan membantu efisiensi biaya logistik. “Ini juga akan mengurangi kemacetan dan polusi, mendukung keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Rafli Yandra, Direktur Pengembangan Usaha PTBA, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat logistik dan infrastruktur di sektor energi. “Kami memiliki cadangan batu bara yang signifikan, dan peningkatan kapasitas ini akan mempercepat monetisasi sumber daya kami,” ujarnya.
Direktur Utama SMBR, Suherman Yahya, menambahkan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat keberlanjutan pasokan bahan baku untuk industri semen. “Sinergi ini akan mendukung efisiensi operasional dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur nasional,” kata Suherman.
Dengan kolaborasi ini, ketiga perusahaan berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pembangunan ekonomi dan ketahanan energi di Indonesia.