Businesstrack.id- PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menggelar talkshow “Generasi Muda Paham Asuransi” sebagai bagian dari perayaan Bulan Inklusi Keuangan pada bulan Oktober. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai produk asuransi dan pengelolaan keuangan yang bijak.
Dalam acara yang berlangsung di Universitas Indonesia pada 28 Oktober, Direktur Utama Askrindo, Fankar Umran, menekankan bahwa banyak pelajar belum memahami pentingnya mengelola keuangan dan memilih asuransi. “Penting bagi generasi muda, khususnya usia 18–25 tahun, untuk menyadari risiko yang mungkin dihadapi, seperti kecelakaan, kebakaran, atau bencana alam, serta pentingnya memproteksi diri dan aset mereka,” ujarnya.
Meskipun literasi asuransi di Indonesia meningkat signifikan, dari 31,72% pada 2022 menjadi 76,25% pada 2024, tingkat inklusi asuransi justru menurun. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 mencatat indeks inklusi asuransi hanya 12,21%, turun dari 16,63% pada 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang asuransi belum diikuti dengan keinginan untuk membeli produk tersebut.
Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Produk Askrindo, Yudhi Ferraro, menambahkan bahwa sangat sedikit generasi muda yang memahami asuransi. Ia menggarisbawahi pentingnya memiliki asuransi sejak dini sebagai langkah proteksi terhadap risiko sehari-hari. “Saat ini banyak produk asuransi dengan premi terjangkau, setara dengan pengeluaran harian,” jelasnya.
Yudhi juga mengungkapkan bahwa talkshow ini memberikan pemahaman mengenai penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ia mendorong mahasiswa yang memiliki usaha untuk meminimalkan risiko kerugian melalui proteksi usaha. “Proteksi usaha atau asuransi mikro sangat penting untuk meminimalkan risiko kerugian jika terjadi sesuatu pada usaha kita,” tutup Yudhi.
Dengan inisiatif ini, Askrindo berupaya membangun kesadaran dan pemahaman yang lebih baik di kalangan generasi muda tentang pentingnya asuransi dalam melindungi diri dan aset mereka.