Putranto menjelaskan bahwa program jangka panjang ini bertujuan untuk memproduksi total 10.000 unit. “Untuk program itu, diharapkan 5.000 unit dalam 100 hari kerja, dan akan berlanjut ke produksi berikutnya,” ungkapnya setelah menghadiri rapat bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen.
Mobil Pindad Maung, yang awalnya dikembangkan sebagai kendaraan taktis untuk prajurit, kini telah mengalami peningkatan signifikan dalam komponen dalam negeri. Saat ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 70%, sementara 30% sisanya berasal dari impor, termasuk dari produsen terkenal seperti Mercedes dan SsangYong.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menekankan pentingnya semangat nasionalisme dalam industri otomotif. “Semangatnya adalah kita harus punya mobil buatan sendiri,” tegasnya. Dalam hal ini, sejumlah menteri, termasuk Menteri Kehutanan Raja Juli dan Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait, menyatakan kesiapan mereka untuk menggunakan Pindad Maung dalam kegiatan dinas sehari-hari.
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, tetapi juga untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung industri otomotif lokal. Dengan mobil dinas ini, diharapkan pemerintah dapat memberikan contoh yang baik dalam pemanfaatan produk lokal.
Melalui inisiatif ini, PT Pindad berharap dapat memperkuat posisinya di pasar otomotif Indonesia dan mengembangkan lebih lanjut produk-produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta pemerintah.